PRAKTIKUM PENGAMATAN SEL TUMBUHAN
Seluruh organisme terdiri atas sel. Sel
merupakan unit struktural dan fungsional terkecil yang menyusun suatu makhluk
hidup (organisme). Sel memiliki bentuk dan ukuran yang beranekaragam,
misalnya ada yang berbentuk bulat,
memanjang, segi lima, segi enam, pipih atau bahkan tak beraturan. Sedangkan
ukuran sel umumnya sel memiliki ukuran yang sangat kecil.
Adanya ukuran sel yang sangat kecil,
menyebabkan pengamatannya harus menggunakan alat. Salah satu alat yang dapat
digunakan untuk mengamati sel adalah mikroskop. Mikroskop adalah alat yang
dapat memperbesar bayangan benda. Mikroskop memiliki dua macam lensa yaitu
lensa objektif dan lensa okuler.
Pada pengamatan sel tumbuhan kita juga
memerlukan alat bantu dalam pengamatannya, yaitu mikroskop. Selain mikroskop
juga diperlukan alat dan bahan lainnya. Adapun alat-alatnya berupa kaca objek,
kaca penutup, silet, pipet tetes dan tisue. Sedangkan bahannya berupa bawang
merah dan air.
Agar kegiatan praktikum dapat
terlaksana dengan baik, maka ada beberapa keterampilan dasar laboratorium yang
harus dimiliki baik oleh pengelola laboratorium maupun praktikan. Secara umum
keterampilan dasar laboratorium ini terbagi atas tiga, yaitu keterampilan
sebelum melakukan praktikum, keterampilan saat melakukan paktikum dan
keterampilan seseudah melakukan praktikum.
a.
Keterampilan Dasar
Sebelum Melakukan Praktikum
Beberapa keterampilan
dasar laboratorium yang harus
dimiliki sebelum melakukan praktikum
pengamatan sel tumbuhan antara lain adalah:
1. Keterampilan
konsep
Sebelum
melakukan praktikum sebaiknya
kita menguasai sedikit banyak tentang sel yang meliputi
jenis-jenis sel, bentuk-bentuk sel dan bagian-bagiannya. Selain itu, kita juga
harus memiliki pengetahuan tentang mikroskop yang meliputi fungsi mikroskop,
jenis-jenis mikroskop, bagian-bagian mikroskop dan prosedur penggunaannya serta
perawatannya.
2. Keterampilan
dalam mengetahui alat dan bahan yang digunakan serta
alternatif penggantian alat dan bahan jika suatu alat atau bahan tertentu tidak
dapat diperoleh, misalnya pengunaan silet jika alatnya tidak ada maka dapat
diganti dengan pisau cuter atau alat pemotong lainnya yang dapat menghasilkan
sayatan yang tipis. Penggunaan pipet tetes dapat diganti dengan pipet kecil
untuk aqua gelas.
3. Keterampilan
dalam mempersiapkan alat agar siap untuk digunakan,
misalnya keterampilan dalam membersihkan kaca objek dan kaca penutup agar tidak
gores ataupun pecah pada saat dibersihkan. Selain itu, kita juga harus memiliki keterampilan dalam
mengecek mikroskop apakah dalam keadaan siap digunakan atau tidak, yaitu dengan
mengecek kelengkapan bagian-bagiannya dan fungsinya, misalnya lensa okuler,
lensa objektif, cermin, penjepit dan lain sebagainya.
b.
Keterampilan Dasar Selama
Melakukan Praktikum
Beberapa keterampilan dasar
yang harus dimiliki selama melakukan
praktikum pengamatan sel tumbuhan antara
lain adalah:
1. Keterampilan
membuat preparat
Pada
keterampilan membuat preparat ini harus dikuasai beberapa keterampilan, yaitu:
·
Keterampilan
membuat sayatan tipis bawang merah
Pembuatan
sayatan bawang merah dapat dilakukan secara melintang ataupun membujur. Namun
untuk pembuatannya dibutuhkan keterampilan dalam melakukan penyayatan agar
diperoleh sayatan yang sangat tipis dan utuh. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan dalam mengamati bentuk sel di
bawah mikroskop.
·
Keterampilan
meletakkan sayatan bawang merah di atas kaca objek
Sayatan tipis
bawang merah yang telah diperoleh harus diletakkan dengan hati-hati di atas
kaca objek tepat pada bagian tengah kaca objek. Sayatan tersebut dipastikan
agar terletak dengan baik, yaitu tidak menggulung.
·
Keterampilan
meneteskan air pada sayatan bawang merah
Setelah
sayatan diletakkan di atas kaca objek maka diberi setetes air dan harus
dilakukan dengan hari-hati agar airnya tidak berlebihan.
·
Keterampilan
meletakkan kaca penutup
Kaca penutup
harus diletakkan dengan hati-hati yaitu dengan melekatkan satu sisi kaca
penutup pada kaca objek dan ditutup perlahan untuk menghindari terperangkapnya
gelembung udara pada objek yang akan diamati.
2.
Keterampilan
melakukan pengamatan
Pada keterampilan melakukan pengamatan harus dikuasai
beberapa keterampilan, yaitu:
·
Keterampilan
meletakkan preparat di atas meja mikroskop
Preparat
diletakkan di atas meja mikroskop dengan posisi objek tepat di tengah lubang
meja agar bisa ditembus cahaya, kemudian dijepit agar posisinya tidak bergeser.
·
Keterampilan menggunakan
mikroskop untuk mendapatkan bayangan benda yang jelas dengan diawali perbesaran
lemah sampai ke yang kuat.
3. Keterampilan menggambarkan hasil pengamatan
Setelah
bayangan objek yang diamati terlihat jelas melalui lensa okuler, maka bayangan
objek tersebut harus digambar pada lembar hasil pengamatan. Gambar harus dibuat
apa adanya dan sesuai dengan yang tampak pada mikroskop. Proses menggambar
dilakukan sambil mengamati bayangan objek.
c.
Keterampilan Dasar Sesudah
Melakukan Praktikum
Beberapa keterampilan dasar yang harus
dimiliki sesudah melakukan praktikum pengamatan sel tumbuhan antara lain
adalah:
1. Keterampilan menyimpulkan hasil pengamatan
Kesimpulan hasil pengamatan dibuat berdasarkan gambar
hasil pengamatan yang diperoleh dan didasari oleh teori-teori yang ada.
2. Keterampilan mempersentasikan hasil pengamatan
Untuk dapat mempresentasikan hasil pengamatan harus
dilmiliki keterampilan berbicara dan menyampaikan pendapat secara berurutan dan
jelas dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami.
3. Keterampilan memembersihkan alat
yang telah digunakan
Alat yang telah digunakan harus dibersihkan dengan
hati-hati dengan menggunakan tisue. Adapun alat yang harus dibersihkan tersebut
adalah mikroskop, kaca objek dan kaca penutup.
4. Keterampilan
menyimpan alat
dalam lemari penyimpanan.
Setelah alat-alat praktikum dibersihkan maka harus
disimpan di dalam lemari penyimpanan. Hal ini bertujuan untuk menghindari debu
yang akan menempel pada alat tersebut.
5. Keterampilan membuang sisa bahan praktikum
Sisa bahan praktikum harus dibuang pada tempat yang sesuai, misalnya sisa
bawang merah yang telah terpotong-potong harus dibuang ke dalam tong sampah
organik, sedangkan sisa aqua gelas harus dibuang di tempat saluran air atau
pada tanah agar meresap.