Kamis, 06 April 2017

PEMUSNAHAN  ALAT DAN REAGEN YANG TIDAK TERPAKAI
PADA PRAKTIKUM TES URINE

       Berdasarkan jumlah selnya, organisme terbagi atas organisme uniseluler dan organisme multiseluler.Organisme multiseluler adalah makhluk hidup tunggal yang tersusun atas berbagai sistem organ. Sistem organ ini dapat berupa sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, sistem hormon, sistem peredaran darah, sistem rangka dan berbagai sistem organ lainnya yang ikut menunjang proses kehidupan yang terjadi dalam tubuh organisme.
Salah satu sistem organ yang berhubungan dengan proses pengeluaran adalah sistem ekskresi. Ekskresi adalah pengeluaran bahan-bahan yang tidak berguna yang berasal dari sisa metabolisme. Di dalam tubuh manusia terdapat organ-organ yang berperan dalam ekskresi tersebut, yaitu paru-paru, kulit, hati dan ginjal. Kulit merupakan salah satu organ ekskresi keringat, minyak dan garam-garam mineral. Paru-paru mengekskresikan CO2 dan uap air (H2O). Sedangkan hati mengekskresikan empedu dan ginjal mengekskresikan urin dan zat zat buangan seperti urea, asam urat, dan lain sebagainya.
Urin yang dihasilkan oleh setiap orang tentu berbeda-beda. Banyak sedikitnya urin yang dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh beberapa hal, misanya zat-zat deuretik (kopi, teh, alkohol), suhu, volme larutan dalam darah dan emosi seseorang. Dengan demikian, melalui tes urin kita juga dapat mendeteksi jenis-jenis zat yang ikut terbuang melalui proses ekskresi.
Setelah kita melakukan kegiatan praktikum tes urine tentu terdapat  beberapa reagen maupun alat-alat yang harus kita musnahkan dengan cara yang tepat, agar tidak memberikan pangaruh negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan pengetahuan tentang cara pemusnahan reagen dan alat yang berhubungan dengan praktikum yang telah dilaksanakan. Berikut ini adalah uraian tentang praktikum tes urine dan cara pemusnahan reagen serta alat yang tidak terpakai lagi:
·         Tujuan praktikum tes urin adalah untuk mengetahui kandungan glukosa, protein, pH dan pigmen empedu dalam urin.
·          Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.      urin,
2.      larutan biuret,
3.      larutan benedict,
4.      kertas label,
5.       kertas indikator ph universal,
6.      pipet tetes,
7.      tabung reaksi,
8.      penjepit,
9.      rak tabung reaksi,
10.  kaki tiga,
11.  pemanas spiritus
12.   beaker glass 500 ml.

Setelah dilakukan kegiatan praktikum ini, maka terdapat beberapa alat dan reagen yang harus dimusnahkan dengan cara yang tepat. Adapun alat dan bahan yang harus dimusnahkan pada praktikum ini antara lain adalah:
1.      urin yang telah ditetesi larutan biuret,
2.      urin yang telah ditetesi larutan benedict,
3.      kertas label,
4.      kertas indikator ph universal.

Sedangkan alat-alat lainnya merupakan alat yang masih dapat digunakan dan harus dibersihkan serta disimpan dengan baik pada tempat penyimpanannya. Alat-alat tersebut antara lain adalah:
1.      pipet tetes,
2.      tabung reaksi,            
3.      rak tabung reaksi,
4.      penjepit,
5.      kaki tiga,
6.      pemanas spiritus
7.      beaker glass
*      Berikut ini adalah cara memusnahkan alat dan bahan yang tidak dapat dipakai lagi:
1.      Urin yang telah ditetesi larutan biuret, dibuang pada saluran pembuangan dan wadahnya berupa tabung reaksi dicuci di bawah air mengalir dengan menggunakan cairan pencuci (detergent), kemudian dikeringkan dengan tisue.
2.      Urin yang telah ditetesi larutan benedict, sama halnya dengan urin yang telah ditetesi larutan biuret, reagen ini dibuang pada saluran pembuangan dan wadahnya berupa tabung reaksi dicuci di bawah air mengalir dengan menggunakan cairan pencuci (detergent), kemudian dikeringkan dengan tisue.
3.      kertas label, dibuang pada tong sampah organik atau dikubur.

4.      kertas indikator ph universal, dibuang pada tong sampah organik atau dikubur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar